Kegiatan selanjutnya yaitu menanam pohon. Setiap kepala keluarga diwajibkan untuk menanam setidaknya satu pohon di pekarangan rumahnya agar lingkungan tempat tinggalnya lebih hijau. Selain itu, setiap rumah juga harus diberi pagar untuk melindungi tanaman dan memperindah rumah. Dengan adanya program-program tersebut, para warga menjadi antusias untuk menjaga lingkungannya agar tetap bersih dan asri, terlebih lagi dengan dibuatkannya Bank Sampah untuk menyetor dan memilah sampah. Berkat kerja keras para warga, pada akhir perlombaan Yogyakarta Green and Clean, dusun ini berhasil menjadi juara 4.
Seiring berjalannya waktu, kegiatan memilah sampah dan mendaur ulang sampah mulai ditinggalkan. Hal ini dikarenakan tidak adanya penggerak untuk melanjutkannya.Program-program untuk memperindah lingkungan seperti tamanisasi juga mulai hilang. Namun, kegiatan gotong royong membersihkan jalan dan saluran air masih tetap dilakukan meski tidak rutin. Para warga kembali mengolah sampah dengan cara lama, yaitu membuang sampah di kebun lalu membakarnya. Untuk sampah kain, besi, dan sampah yang susah dibakar, mereka mengumpulkannya di Bank Sampah untuk dijual ke pemulung.
Solusi yang tepat untuk mengatasi hal tersebut adalah menerapkan kembali program seperti pada saat dusun ini mengikuti Yogyakarta Green and Clean, karena dengan cara tersebut lingkungan terlihat lebih bersih dan hijau.
![]() |
Bank Sampah |
![]() |
Bak sampah |
![]() |
Tas daur ulang |